• Beranda
  • Tentang Saya
  • Kategori
    • Review
    • Curcol
    • Parenting
    • Lomba Blogging
  • Portofolio
  • Daftar Isi
  • Kontak

Rahayu Asda


Pernahkah kamu merasa stuck dalam hidup. Bosan dan jenuh karena rutinitas yang di jalani, itu-itu saja atau aktivitas terasa monoton. Atau kamu sedang berada dalam masalah dan nggak tahu harus mulai dari mana, sehingga yang kamu lakukan hanya berdiam diri. 

Dan, inilah yang aku rasakan kini. Jenuh dengan rutinitas sebagian sih yang aku rasakan, dan lebih tepatnya lagi ada suatu problem yang buat aku merasa stuck dan mendadak diam di tempat. Kadang aku nggak tahu harus memulai dari mana. Kepalaku terasa penuh dengan rencana-rencana, tapi tak ada action yang aku lakukan, hanya sebatas rencana yang berlarian di kepala.

Sebagai mood boosternya aku mencoba menulis. Menulis membuat aku bisa merinci urutan problem yang menari-nari dikepalaku. Banyak hal yang ingin aku ceritakan, banyak pula hal yang ingin aku keluhkan.

Menulis bagi sebagian orang mungkin hanya sekadar hobi, tapi bagiku, ini lebih dari itu. Menulis adalah cara untuk menyusun kembali kepingan pikiranku yang berantakan. Saat aku merasa dunia di sekelilingku terlalu bising, menulis menjadi tempatku untuk menemukan ketenangan.

Dalam kata-kata, aku bisa bersembunyi sekaligus mengekspresikan diri. Aku bisa jujur tanpa takut dihakimi. Kadang, menulis juga seperti terapi—aku bisa mengurai satu per satu emosi yang selama ini hanya berputar dalam pikiranku.

Namun, aku sadar, menulis bukan hanya tentang menuangkan isi hati. Aku ingin lebih dari sekadar menulis untuk diri sendiri. Aku ingin tulisanku bisa berarti bagi orang lain, bisa menjadi tempat mereka menemukan pemahaman, inspirasi, atau sekadar teman di saat sepi.

Karena itulah, aku memutuskan untuk kembali menulis di blog pribadi. Bukan untuk mencari validasi, tapi untuk membangun kembali kebiasaan yang pernah memberiku semangat. Aku ingin menulis tanpa takut salah, tanpa terlalu banyak berpikir apakah ini akan dibaca banyak orang atau tidak.

Aku ingin menulis—karena inilah caraku memahami dunia, memahami diriku sendiri.

Dan mungkin, di antara tulisan-tulisan itu, aku bisa menemukan kembali semangat yang sempat hilang.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

 

Begini Bedanya Hidup Di Kota Dengan Di Desa

 


                Saya lahir dan besar di Kota Kecil Tanjungpinang, kota yang kini menjadi ibukota Provinsi Kepulauan Riau. Karena sudah biasa tinggal di perkotaan dengan segala kemudahan fasilitas, apalagi sudah ada layanan online seperti gojek dan grab. Begitu juga ingin makan sesuatu tinggal pesan melalui aplikasi, juga belanja online dengan ongkos kirim yang relatif murah.

                Dan kini saya dihadapkan dengan kenyataan bahwa saya harus tinggal di desa, dan mengajar dipondok pesantresn di pelosok Sumatera Barat.  Pelosok, mengapa saya menyebutnya pelosok, sebab daerahnya masih susah sinyal seluler, jadi jangan mengharapkan untuk bisa browsing internet apalagi bermedsos ria sambil baca cerbung KBM. Aplikasi online ingin ada disini?, anggap saja hanya mimpi, karena angkutan umum juga tidak masuk di kampung ini. Transportasi sehari-hari hanya menggunakan motor. Letak kampung tempat saya tinggalsaat ini berada di lembah bukit barisan, hal itu yangmenyebabkan sinyal terhalang bukit dan sinyal seluler mengap-mengap. Dari jalan lintas sekitar delapan kilo meter Solok – Muaralabuh dan sekitar 80 kilometer dari Kota Padang ibu kota provinsi Sumatera Barat. Untuk bisa kesini jalannya cukup menguras adrenalin, dengan mendaki bukit yang kemiringannya sekitar 120 derajat, sisi kiri jalan adalah tebing dan sisi kanan jalan adalah jurang.   


                Enyahkan sifat manja, jangan lebay apalagi baper karena telah terbiasa dengan kemudahan fasilitas. Mau tidak mau, suka tidak suka kata-kata wonderwomen sepertinya bisa melekat pada diri emak blogger ini, wkwkwkw. Karena tiap hari mesti ngantar anak sekolah dengan motor melewati jalan bergelombang dan berliku.  Makanya teman-teman saya di asrama dulu tangguh-tangguh dan kuat mental, sebab alam Sumatera Barat sangat menantang dan mengajarkan agar kuat bertahan hidup. Duhhh segitunya ha ha ha.

                Nah, setelah sekian purnama hidup disini, maka saya mau tuliskan bedanya hidup didesa dengan dikota.

Pertama, Segi Ketenangan

Tinggal di desa lebih tenang dan nyaman tentunya sebab masih ada hutan, banyak sawah dan ladang serta pepohonan hijau, jadi udaranya sejuk dan adem, trus kalau mau mandi pagi hari, airnya seperti rasa air dalam kulkas sangking dinginnya. Nah, dengan dikota, tahu sajalah karena sudah penuh dengan rumah-rumah, pohon-pohon ditebang dan polusi udara dimana-mana. Tenang versi saya juga kebutuhan pokok buat makan sehari-hari bisa setengah dari harga kota, nggak terlalu pusing dengan harga-harga naik apalagi berita hoaxs yang bertebaran di medsos. Tentang virus corona juga orang kampung slow saja, masa pandemi dua tahun lalu itu ngga terasa banget di kampung.

 

Kedua, Susah sinyal




Susah sinyal dan sulitnya akses internet. Seperti yang saya bilang diatas tadi, dikampung ini susah sinyal. Hal ini karena kampung tempat saya tinggal berada di lembah dan dikelilingi perbukitan bukit barisan. Sinyal dari tower operator terhalang oleh bebukitan. Jadi jaringan di sini adalah jaringan GSM alias Geser Sedikit Mati. Beda dong dengan di perkotaan yang jaringannya sudah 4G, akses apasaja lancar jaya, bisa gunakan aplikasi apa saja.

 

Ketiga, keramahan penduduk

Meminta garam, bawang atau bumbu-bumbu dapur yang kebetulan sedang tidak ada dirumah ketetangga adalah hal biasa. Kalau lihat itu Saya jadi teringat kenangan masa kecil di Tanjungpinang dimana hubungan dengan tetangga sudah seperti saudara, biasa juga meminta bumbu dapur dan saling tukar-menukar makanan. Jika sekarang jangan harap akan bisa seperti itu di Kota, meminjam garam ke tetangga, kamu bakalan dicurcolin sama tetanggamu di grub curhat emak-emak di facebook ha ha ha.

Keempat, tamu langsung masuk kerumah

Di kampung itu tamu itu langsung masuk kerumah, baik laki-laki maupun perempuan walaupun misal suami lagi tak dirumah, ada yang datang nyampaian kabar begini atau ada jemputan undangan. Maka suami pesan selalu kunci pintu, kalau suami tak dirumah dan ada tamu, lihatnya dari jendela saja wkwkwkw.

Tinggal di kota maupun didesa masing-masing ada istimewanya, Namun terkadang satu sisi jiwa manusia juga butuh yang namanya ketenangan, maka solusianya memang membangun rumah dipedesaan wkwkwkkw. Ngayal dot com akyuuuuuu

 

 

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Perutku terasa perih dan nyerinya hingga keulu hati. Mataku terpejam menahan sakit. Kucoba perlahan mengisi nasi agar perutku tidak kosong juga untuk mengurangi perih. Huff, maagku  lagi-lagi kambuh, rasanya Aku benar-benar tak berdaya dan  malam itu, Aku merasa kesakitan yang cukup menyiksa, belum lagi sikecil Khadijah yang rewel karena batuknya tak kunjung membaik. Sejak Khadijah batuk disertai demam, gadis kecilku ini selalu minta digendong dengan durasi menyusui yang semakin sering.

Setelah melahirkan anak keempat, Aku sering mudah kelelahan, jika mulai lelah disertai kurang minum, maka Aku akan kesulitan bernafas. Aku hanya bisa berbaring mengurangi sesak. Aku juga merasakan nyeri dilutut (ah … seperti sudah lanjut usia saja Aku ini), tengkuk dan pundak sering sakit, bisa jadi kolestrol atau tensi  tinggi, nyeri perut sebelah kanan dan berbagai macam keluhan yang membuat Aku merasa tak berdaya.
Seorang Ibu tetaplah Ibu, sesibuk apapun, seletih apapun kondisinya tak ada hari libur baginya.  Karena itu muncul ungkapan yang mengatakan "Ibu dilarang sakit". 

Aku mulai merenung tentang kondisi fisikku yang rentan, Aku punya amanah  anak-anak yang harus dibesarkan. Demi mereka Aku harus kuat. Penyakit harus diobati, dilawan dan jangan dikeluhkan. Mentorku dikelas healing mengatakan “90% penyakit berasal dari pikiran, 10% adalah makanan”.  Dalam hal ini pikiran memberi pengaruh besar, terhadap kondisi fisik seseorang. Seperti kanker bermuara dari emosi negatif berupa makan hati menahun atau penyakit ginjal disebabkaan kekecewaan, rasa gagal, rasa malu yang ditekan dan perasaan tak ingin hidup lebih lama.  Ketika kita menghimpuun emosi negatif dalam jiwa, justru itu akan kembali kediri sendiri. Nah, siapa lagi yang akan bertanggung jawab terhadap diri kalau bukan kita sendiri. Oleh karena itu, berpikiran positiflah agar fisik menjadi sehat.

Mengelola pikiran agar terus berpikiran positif nyatanya tidak mudah. Apalagi untuk berprasangka baik kepada orang lain. Terkadang sifat-sifat negatif dalam diri seperti iri, dengki, berburuk sangka, kurang sabar telah tertanam sedari kecil dan melekat dialam bawah sadar, pastilah sulit dirubah. Tetapi sesulit apapun harus dilakukan jika ingin berubah agar tubuh menjadi sehat. 

Hingga ketika Ramadhan menyapa kembali, bulan seribu kemuliaan dimana setiap amal sholeh dilipat gandakan. Aku kembali menyusun rencana memperbaiki amalan-amalan yaumiyah sembari merenungi kejadian-kejadian beberapa tahun kebelakang juga tentang berbagai masalah yang Aku hadapi seperti penyakit yang tak berkesudahan. Akhirnya Aku bertemu benang merah dari semua problem itu, semua sesak yang terus menghimpit, fisik yang mudah sakit. Aku sadari penyebabnya adalah  selama ini Aku kurang bersyukur atas apa-apa yang telah Allah beri, tepatnya Aku tak pernah bersyukur, selalu saja mengeluh dan merasa kurang. Sifat melankolisku yang suka menetapkan standard tinggi dalam sebuah pencapaian, hingga Aku lupa dengan kata syukur.  

Kemudian Aku ingat Allah berfirman dalam surat Ibrahim ayat 7 :
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambahkan (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azabku sangat pedih."

Masyaallah, sungguh betapa Aku telah lalai selama ini. Moment Ramadhan kali ini Aku harus berubah, Aku mulai dengan terapi syukur. Bukankah Ramadhan  adalah bulan latihan. Aku memulai dengan syukur, bersyukur kepada Allah sebab telah mempertemukan Aku pada Ramadhan kini. Bersyukur dengan keadaanku saat ini. Bersyukur masih diberi tempat berteduh, bersyukur anak-anak sehat. Berikut beberapa amalan yang menjadi target amalan harian yang  mesti dikerjakan selama Ramadhan :

Pertama : Terapi Syukur

Gambbar : pinters

Hal pertama yang Aku lakukan saat bangun pagi, Aku bersyukur Allah memberi kesempatan hidup. Bersyukur Allah mempertemukanku dengan sseseorang yang menyebalkan, agar Aku dapat belajar kesabaran. Dan berbagai  keadaan yang membuat Aku harus tetap bersyukur.

Kedua : Perbanyak Membaca Alqur'an


Ramadhan adalah bulan dimana Alqur'an diturunkan. Membaca Al qur'an pada bulan ramadhan akan diberi pahala berlimpah oleh Allah swt . 
Rasulullah Shalallahu’alai wasalam bersabda :
“Barangsiapa yang, satu huruf dari Al Qur’an, maka  iya mendapatkan satu kebaikan  dengan huruf itu dan satu kebaikan akan ddilioat gandakan menjadi sepuluh. Aku tidak mengatakan aliflammimsatu huruf tetapi alif satu huruf lam satu huruf dan mim satu huruf". (HR Turmizi)

Ketiga : Mendirikan Qiyamulail

gambar : pinters

Menjelang sahur adalah waktu yang  tepat untuk menegakkan qiyamulail berupa sholat tahajut, baca qur’an dan berdzikir. 

Keempat : Memperbanyak sedekah

Setiap yang bersedekah pada bulan ramadah, pahalamya Allah lipat gandakan.

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)


Empat point diatas adalah targetku yang harus Aku capai selama Ramadhan tahun ini, dengan harapan aku bisa istiqamah mengerjakan amalan -amalan harian tersebut dibulan-bulan selanjutnya. Dan yang paling terpenting Aku harus terus bersyukur kepada Allah dalam kondisi apappun. Sebab bersyukur adalah terapi menyembuhkan sakit fisik maupun psikis.

Pun begitu juga saat membeli keperluan lebaran buat keluarga, Aku adalah emak rempong yang punya empat anak. Sejak mobil kami ditarik oleh pihak leasing Aku jarang sekali keluar rumah. Ataupun jika anak-anak dibawa berbelanja ke Mall, mereka malah berlarian kesana kemari. Bukannya belanja, Aku malah sibuk mengejar mereka. Dan kini Aku sudah jarang lagi berpergiian, walauppun begitu Aku tetap bersyukur masih tetap bisa berbelanja keperluan lebaran, seperti baju lebaran buat anak-anak secara online kalau bukan di shoope.co.id. Shopee.co.id adalah e-comerce atau pusat perbelanjaan secara online  terbesar dan tersebar keseluruh Asia Tenggara hingga Taiwan dan berkantor pusat di Singapore. 


Pada  edisi lebaran kali ini, shopee punya banyak promo seperti Big Ramadhan Sale dengan banyak diskon dan gratis ongkir tanpa minimum pembelian. Satu hal bikin Akutuh senang belanja di shopee karena bisa belanja beberapa produk hanya pada satu toko dan itu manghemat ongkir. Aiiiih senangnya belanja di shoope :-) 

Terhitung dua pekan lebih Aku komitmen terapi syukur dan berpikiran positif. Berasa ada banyak perubahan dalam diri yang Aku rasakan. Hatiku jadi lebih tenang, tidak gampang kesal dan su''udzon dengan orang.  Hatiku jadi lebih plong, hilang sesak  dan Aku mulai mengurangi keluhan. Alhamdulillah Aku merasa menjadi orang yang beruntung dan bahagia. Seperti lirik lagu D'massive, “Syukuri apa yang ada, Hidup adalah anugerah, tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik"

cayooooo :-) 





     Salam hangat,


Share
Tweet
Pin
Share
15 komentar
Day3 Ramadhan

"Bersantab sahurlah karena dalam sahur ada keberkahan"

Bulan Ramadhan, bulan mulia tersimpan banyak keberkahan. Banyak amalan sunah pada bulan Ramadhan diantaranya adalah makan sahur.

Rasulullah menganjurkan umatnya untuk makan sahur karena padanya banyak keutamaan diantaranya :

Pertama :
Makan sahur sebagai bukti ketaatan pada Allah subhanawata'ala.

Kedua :
Makan sahur, akan membedakan Kita dengan umat lainnya.

Ketiga :
Makan sahur menjadikan Kita kuat beribadah dan beraktivitas selama masa berpuasa seharian penuh

Keempat :
Makan sahur, memberi kesempatan untuk menegakkan qiyamulail.

*******

Sejak anak-anak mulai berpuasa, Saya mulai bangun lebih awal untuk menyediakan makan sahur.
Apalagi ketika anak nomor dua bilang kalau mau makan sup ketika sahur pertama.

Jadideh, Emaknya mesti bangun lebih awal untuk menyiapkan makan sahur juga  teh hangat.

Memasaknya pun harus cepat, secepat kilat, ibarat makanan cepat saji yang dimasak dalam waktu singkat.

Jam 3 Saya bangun, lalu ambil wudhu, kemudian kedapur buat eksekusi sup ikan juga telur dadar.
Ikan yang dimasak adalah ikan kaci yang sudah dibersihkan dan dipotong kecil-kecil beserta bumbu lainnya dan telah disiapkan pada petang hari sebelumnya.

Jadi, malam itu Saya hanya tinggal menumis bumbu berupa bawang putih plus merica kemudian memasak sup ikan juga membuat telur dadar.

Sengaja supnya dibanyakin dan Saya buat menjelang sahur karena paginya bisa buat sarapan Baby Khadijah.

Hari selanjutnya juga akan begitu, membuat sup atau menumis sayuran. Semuanya dimasak serba cepat secepat menu cepat saji.

Jadi, menu cepat saji tak melulu identik dengan ayam goreng, kentang goreng jugs burger
Menumis sayuran, membuat sup ikan dan telur dadar juga menu cepat saja ala emaknya Khadijah 🙂 🙂

#ChallengeRamadanBerbagi2
#CRB2
#InfinityLovink
#RabuSedap
#Day3

Gambar : pixabay
Share
Tweet
Pin
Share
12 komentar



#Day 2
#Target Selama Yang  Akan Dicapai Selama Ramadhan.
Siapa yang hari ini lebih baik dari pada hari kemarin maka dialah orang yang beruntung. 
Siapa yang harinya sama dengan hari kemarin maka dia adalah orang yang merugi.
Ramadhan adalah bulan mulia yang di istimewakan Allah dari pada bulan-bulan lainnya. 
Segala amalan  baik yang dikerjakan pada bulan Ramadhan akan dilipat gandakan pahalanya. 
Adalanya perintah untuk berpuasa selama satu bulan penuh dibulan Ramadhan  oleh Allah agar kita sebagai hambanya menjadi orang-orang bertaqwa. 
Ramadhan juga disebut sebagai bulannya Al Qur’an sebab pada bulan itu Al Qur’an diturunkan. 
Juga pada penggalan ketiga Ramadhan. 
Ada satu malam istimewa yang bernama malam lailatul qadar yang sebagain ulama berpendapat bahwa malam tersebut turun pada malam ganjil di Bulan Ramadhan.
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik daripada seribu bulan. 
Maka sebagai seorang Muslim sepantasnyalah berusaha untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Sungguh banyak amalan dan pahala yang diberikan Allah pada bukan Ramadhan. 
Jadikanlah Ramadhan sebagai bulan latihan.
Melatih diri untk bisa meredam emosi, juga hawa nafsu. 
Sebab saat Ramadhan setan dan iblish dibelenggu.  
Sehingga amalah su’u yang kita lakulan adalah murni dari dalam diri kita sendiri. 
Oleh karena itu manfaatkan moment Ramadhan sebagai bulan latihan untuk memperbaiki diri juga ibadah agar ketika hari kemenangan datang hati ini menjadi fitri atau suci.
#Karena Ramadhan adalah bulan mulia juga bulan latihan. 
Maka target Saya saat Ramadhan kali ini :
 #Bisa mengkhatamkan Al qur’an selama ramadhan. 
Hal itu yang tidak pernah sukses pada Ramadhan-ramadhan sebelumnya ada saja berbagai alasan hingga mentok di juz – juz belasan. Masyallah jika mau sukses tak boleh banyak alasan. Iya khaann.. Iya khaaan 
Apalagi anak dijadikan alasan tidak dapat berbuat kebaikan.
 Masyallah ampuni hamba yang dhiof ini Ya Allah.
#Terapi Syukur.
Banyak hal yang telah dilalui dalam hidup ini. 
Suka dukanya adalah cara agar diri tertempa. 
Segala kekacauan pikiran dan hal-hal rumit yang terus menari-nari dalam pikiran, membuat saya selalu merasa apa yang  Saya raih belumlah sempurna. Dan hal itu sungguh menyesakkn dada hingga Saya menyadari bahwa selama ini Saya selalu tidak bersyukur terhadap apa yang telah diraih dan sedang dihaapi.  
Makanya pada moment Ramadhan ini Saya harus melatih diri menjadi  pribadi yang selalu bersyukur dalam kondisi apapun.
#Target bisa ikut challenge ini denga menulis 300 kata setiap hari.


.
#ChallengeRamadanBerbagi2
#CRB2
#InfinityLovink
#SelasaTipsAndTrik
#Day2
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar

Beberapa hari  terakhir ini ada yang sedikit mengganjal dipikiranku, perihal pelajaran Anak-anak disekolah. Sebenarnya bukan saja soal pelajaran namun hal ini juga menyangkut wali kelas anak-anak. Jadi kisahnya begini. Kedua anakku kan tahun ini sama-sama duduk dibangku kelas tiga. Mengapa mereka bisa setingkat sebaab jarak umur terpaut hanya satu tahun.(sebenarnya soal ini pembahasanya panjang lagi, nanti dilain kesempatan akan kutulis kisahnya).

Sulung atau Sikakak dikelas 3A sementara Sang Adik, atau Sinomor dua dikelas 3B. Walikelas 3A masih muda, terpaut beberapa tahun dibawahku, sementara walikelas 3B seorang Ibu guru yang hampir mendekati masa pensiun. Soal komunikasi dan cara belajar tentu berbeda antara bu guru muda dan bu guru yang hampir pensiun. Dari segi kumunikasi contohnya, Wali kelas 3 A punya inisiatif membuat whatsapps grub khusus orangtua murit kelas 3 A. Segala informasi perihal libur, ujian dan lain-lain untuk mengingatkan kembali di informasikan di grub WA, begitu juga jika anak tidak masuk sekolah bisa meminta izin cukup melalu pesan  whatsaaps ataupun via telpon.   

Sementara Wali kelas 3B, tidak membuat whatsapps grub, jika anak izin ataupun sakit tetap orang tua harus membuat surat izin kesekolah dengan menyertai amplop. Jika begini jadi ingat jaman sekolah dulu . Belum lagi, jika ada masalah-masalah Anak-anak disekolah, jumpa dengan guru B jadi bikin Aku agak sedikit keki, di ajak ngobrol nya hanya sambil jalan, jadi bikin Aku rada gimana gitu, seingatku belum pernah Aku di persilahkan duduk oleh walikelas B. Karena agak kurang komunikatif , jadi soal pelajaran anak-anak Aku bertanya ke gura A via Wa. Termasuk pelajaran soal pembagian seperti ini :

Akupun Wa ke guru A. Barangkali oleh Wali kelas A disampaikan ke walikelas B. padahal niat hati mau nanya saja, mengapa baru kelas tiga sudah jauh pelajaran pembagian. Nyatanya pertanyaanku via wa ke guru A berbuntut panjang. Gegara Wa itu Sinomor dua dikeluarkan dari kelas setiap pelajaran matematika. Dengan alasan nanti “ortu Atqa akan komplen”.  Sekali, duakali hingga kali ketiga setiap pelajaran matematika Atqa dikeluarkan dari kelas, Akupun menemui walikelas B, guna meminta penjelasan mengapa Atqa dikeluarkan dari kelas saat pelajaran matematika. 
Siang itu,saat anak-anak lagi belajar Aku diperlisahkan masuk dikelas,. Tanpa ada angku buat kududk, sambil berdiri Aku bertanya mengapa Atqa dikeluarkan dari kelas ketika pelajaran matematika.

“Maaf Bu, Saya mau Tanya, kok Anak Saya dikeluarkan dari kelas saat pelajarn Matematika” Tanyaku
“Tapi awak komplen nanti, Anak-anak dari dulu memang  Saya ajarkan begitu bla..bla blaa jelasnya”
“Sayakan hanya bertanya bu, bukan komplen’ Jawabku
“Kalau memang bertanya, mengapa awak tak Tanya langsung ke Saya” jawab beliau lagi

Akupun membantin 

“Duh bisa panjang masalahnya jika Aku jawab terus pertanyaan ibuk tua ini 
Akhirnya aku meminta maaf, dan tetap meminta sinomor dua masuk saat pelajaran matematika. Selesai menemui  walikelas B, Aku jadi berpikir  baru saja satu matapelajaran Aku protes berakibat anaku dikeluarkan dari kelas, apalagi jika semua mata pelajaran, bisa-bisa Anaku tak masuk kelas. 



Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar

Sekilas Ku lirik dia, ada binar  kebahagiaan terpancar dari wajahnya. Sudah lebih dua tahun  Kami tak bertemu, terakhir Ia kerumahku dua tahun lalu sebelum Aku hamil anak keempat. Gaya bicaranya masih tetap sama  seperti ketika kami masih sama-sama berstatus mahasiswa. kalimat-kalimat motivasi yang keluar dari bibirnya. Ya, Dia tak berubah hanya saja badan kami yang berubah karena sama – sama melar. 

Dia kuajak mampir kerumah, ketika dia ke Tanjungpinang untuk melengkapi data penerimaan ASN di lingkunagn provinssi Kepulaiaun Riau.  Raut kebehagiaan terpancar dari sunggingan senyumanya. kesabarannya terbayar sudah dengan diterimanya ia menjadi ASN sebagai seorang guru di Kota Tanjungbalai Karimun Kepulauan Riau. 

Tiga tahun lalu di awal pernikahannya, dia pernah mengeluh akan rumitnya hidup yang dijalani, kadang Ia hanya mengirim pesan kekesalan dan segala macamnya tentang keluarga, suami bahkan mertua. Sebagai seorang teman tentunya Aku hanya bisa memberi saran. Tapi lama kelamaan Aku juga sering merasa jengkel akibat hanya sebagai  pelampiasan amarahnya. Sampai Aku berpikir,mengapa teman ku ini berubah 180 derajat dari yang ku kenal dulu. 

Bagiku hidupnya seperti buah simalakama. Memiliki dua pilahan yang keduanya  adalaj pilihan yang sama – saa tidak mengenaknya. Barangkali jika Aku berada diposisnya mungkin Aku juga tidak sanggup punya masalah seperti yang dia hadapi. Dia terpaksa berhenti mengajar lantaran tak ingin pisah dengan anaknya, padahal saat itu dia juga menjadi tulang punggung bagi sang ibunda yang telah renta. Dan dengan begitu juga ia akan tinggal dengan sang mertua. Kadang sempat ku inbox untuk bertanya kabar, dia selalu berkata “serahkan semua pada Allah”

Daan, kini kesabarannya terbayar,temanku lulus test cpns beda kota, suami mengizinkan anak di bawa. Setidaknya satu masalahnya selesai tidak tinggal lagi dengan mertua yang punya usaha catering dan aga sedikit cerewat.

Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Bismillahirahmanirrahim

Selamat pagi menjelang siang,

Aku mo buka kelas privat blogging lanjutan (fokus coding)

Buat yang minat coding, otak atik template dan ada laptop dengan koneksi internet yang bagus dan punya waktu banyak didepan laptop

Pastinya yang ingin dapat penghasilan dari internet dengan duduk-duduk depan laptop

Materinya seputar coding dan percantik tampilan blog dan code code yg tidak Aku ajarkan dikelas basic reguler juga belajar empat template yg berbeda.

Hasil dari kelas ini tentunya Kamu bisa buka jasa renov blog dan akan di ikut sertakan dalam project yang Aku kerjakan.(lempar job 😊)

Januari kemarin memang agak over load, Februari agak di stop karena mau fokus ngurusin website dan blog yang sudah kayak anak tiri.

Yang minat atau mau tanya tanya coding bisa wapri disini http://bit.ly/RahayuAsda
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar

Merancang Resolusi Tahun 2019

Awal tahun baru, time line facebook Saya rame dengan status resolusi 2019. Karena bergabung dengan komunitas penulis tentu banyak status yang berharap bisa punya buku Solo ditahun 2019.
Bukan karena ikut-ikutan nyusun resolusi, tapi jika ingin maju tentu harus ada target yang mesti dicapai lalu, di akhir tahun evaluasi kembali apakah mimpi, rencana dan harapan sudah terealisasi.

Sebelum Saya tulis resolusi untuk tahun 2019.
Saya mau evaluasi tentang apa yang telah dicapai selama tahun 2018.
Awal tahun 2018 lalu saya memang nggak buat resolusi, waktu itu lagi hamil besar jadi terpikir saat itu hanya fokus pada proses kelahiran. Saya dan bayi sehat, maklum kan saat itu adalah kehamilan ke empat dengan riwayat 3x ceasar, mana pula sejak usia kandungan 16 minggu
Perut dibagian bawah mulai nyeri dan nyut-nyut, horor banget kaan. Alhamdulillah dokternya santai, jadi Saya nggak terlalu worry, padahal baru kemarin baca status seorang dsog jika keserinfan ceasar bisa terjadi pelengketan organ apalagi lengket plasentanya.

Ya Allah, Alhamdulillah dari hamil sampai melahirkan dan sekarang kondisi Saya baik-baik saja.

Next lanjut yaa tentang resolusi tahun 2019 Saya apa saja :

0. Punya laptop baru tentunya. Mobilitas kerja saya semakin tinggi untuk menggunakam laptop. Tentu laptop yang saya inginkan bukan hanya sekedar notebook buat mengetik. Saya perlu laptogp buat design dan edit video jadi perlu laptop dengan ram yanh besar. Mudah mudahan resekinya ada

0. Menerbitkan buku solo. Ini memang impian Saya dari dulu, hanya tak terpikir jika saat ini Saya fokus dulu menulis non fiksi padahal dari dulu impian Saya adalah seorang novelis. Tapi apa daya, nyatanya mengetik artikel saja saya masih belepotan, menulis diblog selain untuk review produk blog juga sarana saya untuk melahtih kebiasaan konsisten

0. Turun Berat Badan dan jaga kesehatan. Program ini mesti jadi prioritas apalagi sejak setelah melahirkan Khadijah anak keempat Kami. Berat badan Saya naik dratis dari 65kg sebelum hamil dan kemarin timbang ke posyandu sitimbangan suka banget bergeser kekanan diangka 75. Jika ditanya zaman gadisnya, huwaaaa jangan ditanya kalau sebelum nikah BB Saya selalu setia diangka 45kg.  Luar biasa 11 tahun usia pernikahan, berat badan bertambah 30 kg. Jadi ini sebenarnya adalah pr besar buat Saya dan minumal bb saya harus turun 20kg.

0. Membeli template premium dan konsisten mengelola zanabila.com hingga bisa menghasilkan

0. Pecah telor menang lombaa

Sepertinya iti dulu dehh resolusi Saya ditahun 2019.
Semoga terwujudd ya Allah

Share
Tweet
Pin
Share
7 komentar


           Belasan tahun lalu, untuk pertama kalinya, Saya bersekolah dan tinggal diasrama. Di antar Ayah, kami berangkat dari Kota Tanjungpinang menuju Padang Panjang Sumatera Barat. Dahulu karena harga tiket pesawat masih tinggi,  Kami mesti menempuh perjalanan laut dan darat. Naik kapal fery ke Selat panjang, kemudian berganti kapal kayu ditempuh dalam waktu 12 jam menyusuri sungai Siak menuju Kota Pekanbaru. Tiba di Kota Pekanbaru, perjalanan kami lanjutkan dengan menggunakan bus antar provinsi menuju Padang Panjang Sumatera Barat. Jauhnya perjalanan dan banyaknya transportasi yang mesti dinaiki, oleh Ibu, saya dibuatkan buntalan dari kain untuk meletakkan uang yang nanti disematkan kedalam baju. Tujuannya agar uang tidak hilang atau dicuri orang, sebab saat itu saya belum punya ATM. Jadi , semua uang untuk sekolah harus dibawa.
                Zaman berganti, kini kita tidak perlu membawa banyak uang didalam dompet. Ada ATM yang bisa ditarik dimana saja dan kapan saja. Sejak meliput secara online seminar SELISIK STTP Bandung dengan tema”Revolusi Industri 4.0” saya jadi kenal dengan  istilah tersebut, berikut tahapan-tahapan industry yang tanpa kita sadari, kita telah dimanjakan dengan kecanggihan teknologi bernama internet. Contoh kecilnya saja adanya ATM, mobile dan net banking, serta toko online maupun e-comerce, membuat kita bisa membeli yang kita perlukan tanpa harus keluar rumah. Ditambah lagi adanya gofood maka lengkaplah semua kemudahan dihadapan kita. Tinggal pesan menu yang diinginkan, maka driver gojek akan senang mengantarkan pesanan. Apalagi jika kita menggunakan fasilitas Go-pay (uang elektronik), tentu akan banyak potongan-potongan harga, dan senang dong belanja banyak diskonnya.
Kehidupan saat ini tak lapas dari urusan kartu ini, kartu itu yang semuanya cukup memudahkan aktivitas manusia dalam bertransaksi. Maka bukalah dompet Anda, hitung lembar uangnya, apa lebih banyak kartu atau uang dalam dompet. Walau bagaimanapun, yang alat yang di ciptakan manusia, tetap juga kadang terjadi kesalahan yang buat  dan bisa jadi fatal bagi penggunanya.
Disini saya akan tulis rangkaian pengalaman tentang  ATM yang cukup bikin saja sedikit repot :

Pertama : Tarik Uang di ATM, Uangnya tidak keluar, tapi saldo terpotong.

Panik, itu ekspresi saya kala itu, Udah janjian sama Adam buat belanja diswalayan. Pas narik uang di ATM, uangnya ngga keluar. Telpon Ke Bank, katanya suruh tarik di ATM sesuai bank tersebut . Jadi terpaksa saya harus pergi ke bank terlebih dahulu.
Begitu juga dengan suami yang sedang diluarkota, karena semua rekening atas namanya, tetiba suami nelpon suruh saya telpon BANK,  narik uang di ATM B*A, uangnya tidak keluar saldo terpotong. Saya telpon ke bank, ada masalah pada system dan pengembalian dananya maksimal dalam 7 hari. Ribet pasti dong, apalagi jika sedang tidak ada uang ditangan.

Kedua : Kartu ATM ditelan mesin.

Niat hati mau belanja, lagi-lagi masukkan ATM. Di pencet-pencet kok uangnya tak keluar, masukkan kartu lagi sampai kartunya ketelan. Balik kanan, ngga jadi belanja gigit jari lagi. Telpon ke Bank ambil uangnya manual.

Ketiga : Nah, ini yang lumayan bikin panik. Transfer uang,  uang tidak terkirim saldo terpotong.

Ini kejadiannya baru kemarin, Suami lagi diluar kota, dan minta tolong transferkan uang. “Saya bilang nanti agak malam lah, nunggu anak-anak sudah tidur. Jadi malam itu,saya mau transfer uang ke rekening yang biasa saya gunakan buat transfer kemana-mana. Uang saya di Bank A,saya transfer ke rekening saya di Bank B, dengan mobile banking. Hampir tengah malam saya transfer, saat mau tekan kirim, muncul tulisan koneksi internet error.saya ulangi lagi, tiba-tiba muncul Saldo Anda tidak mencukupi. Kaget dong, padahal uang yang saya transfer nominalnya 6 digit. Buru – buru saya chek  rekening B, saldo masih tetap segitu, tidak ada penambahan.
Bingung, uangnya lari kemana. Mana saya juga harus transfer ke suami, hati saya nggak tenang malam itu, telpon suami, katanya coba besok urus ke Bank. Maka keesokkan hari, pergilah saya ke bank ketemu CSnya saya pikir, uang saya bisa kembali kerekening hari itu juga.
Mbak CSpun berkata
“Ibu kami buatkan dulu laporannya, karena ibu transfer beda bank, kami mesti memastikan uangnya ada dimana dan ini memakan waktu maksimal 14 hari, jika uang tersebut belum masuk ke saldo rekening Ibu bisa datang kembali”
“Apa 14 hari….???

Nah, tidak kebayangkan ribet jadinya, maka  Saya balik kanan. Sepanjang perjalanan saya jadi pikir, ribetnya punya uang tapi tidak sulit untuk ditarik. Lebih baik tarik dan transfer manual saja. Biarlah agak sedikti merepotkan. Jika begini kejadiannya tentu akan kelimpungan jadinya.



Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar



            “Hari-harinya ke warnet kak, susah dibilangin”
            “Bapaknya marah juga dianggap angin lalu”

Seorang Ibu yang duduk disebelahku terus saja bercerita tentang anaknya yang sudah kecanduan bermain game online diwarnet.
Sesekali kutimpali dengan bahaya kecanduan game online, yang tidak hanya dapat merusak kesehatan melainkan efeknya lebih dahsyat dari pada kecanduan narkoba.
Tanpa dihiraukannya ucapanku tetap saja dia nyerocos berkisah prihal anaknya yang juga sempat kena typus karena lupa makan akibat  keasyikan bermain game. Ya, memang sejatinya perempuan lebih suka didengar dari pada diberikan solusi. Hingga diakhir kalimatnya si Ibu berucap, sambil menirukan gaya bahasa kepada sang Anak.
“Mamak doakan, semoga warnetnya di gerbek polisi, nginaplan engkau dipenjara agak semalam biar jera”
Duh, duh duh.. dahsayatnya ucapan seorang Ibu, karena tak tahu harus bagaimana lagi merubah kebiasaan sang anak. Aku berdehem membatin. “jika Ibunya saja tak dihiraukan apalagi ucapan orang lain”.
Lalu dia bercerita tentang pekerjaannya sebagai tukang sapu jalan. Sesekali kembali kutimpali guna membesarkan hatinya, jika kerja sapu jalan juga menyehatkan badan.
Wanita paruh baya ini kutemui ketika kami sama – sama sedang berada disekolahan. Aku yang memang setiap hari menjemput anak – anak  pulang sekolah, sementara sang ibu tersebut datang kesekolah karena akan ada imunisasi lanjutan bagi yang belum diimunisasi.
Aku kemudian berpikir, apa yang akan terjadi dengan masa depannya nanti. Memiliki orang tua berpendidikan rendah ditambah pula tak ada teguran keras guna menghentikan kebiasaannya kewarnet. Beberapa hari lalu, ada sebuah warnet tak jauh dari tempat tinggalku di gerbek SATPOL PP karena tercium prostitusi pelajar.
Aku, dan Ibu tadi mempunyai kesamaan, yaitu sama-sama menyekolahkan anak-anak kami di sekolah negeri. Sekolah milik pemerintah dan gratis.

Bersambung .. lg mentok ide

Share
Tweet
Pin
Share
6 komentar


Anak kedua saya usainya baru menginjak delapan tahun dan sekarang telah duduk dibangku kelas 3 Sekolah Dasar. Sebenarnya saya agak sedikit menyesal memasukkannya sekolah lebih awal, padahal waktu itu dia juga belum bisa membaca. Rupanya setelah sharing dengan seorang teman yang menjadi konsultan pada sebuah lembaga pendidikan. Bahwa anak laki-laki sebaiknya tidak usah buru-buru dimasukkan kesekolah dasar sebab matangnya anak lelaki ketika baligh.

Tapi apa daya udah terlanjur dimasukkan kesekolah, waktu itu pertimbangannya, karena tahun sebelumnya sang kakak hanya bertahan satu bulan sekolah sebab tak mau ditinggal, maka sang kakak mengulang tahun selanjutnya, adiknya juga di daftarkan kesekolah dasar agar sang kakak jadi tidak mewek.

Tahun pertama sekolah, saya kejarkan dia cepat untuk membaca, alhamdulilah terkejar dan gurunya tetap menaikkan kekelas dua. Begitu juga saat naik kekelas tiga. Namun dampak dari semua itu, Atqa begitu panggilannya sering dibuli oleh teman-temannya, ada saja ulah teman-temannya, kadang penanya yang diambil, di ejek atau dibilang anak saya punya hutang ketemannya. Sebagai orang tua pasti geram dong, beberapa kali saya menemui guru kelasnya, tapi sang guru malah menjawab anak saya baik-baik saja. Ketika menjemput kesekolah, sering sang anak tukang bully saya plototin, tapi tetap saja sikap mereka tidak berubah.

Lalu saya ceritakan kisah Ethan Hunt, untuk membesarkan hatinya serta menyemangatinya.

Ehh, ngomong-ngomong Ethan Hunt itu siapa yaaa …

Para penggemar film action seperti Mission Imposibel pasti dong kenal Ethan Hunt adalah nama peran dari Tom Cruise. Saya juga termasuk penggemar fim ini, bukan karena ketampanan Tom Cruise (cukup suami saya yang tampan wkwkwkwk .. siap siap di lempar sutil), namun aksi dalam film ini yaitu tentang dunia mata-mata (spionase) sama sukanya saya dengan Angelina Jolie dalam film Salt, konspirasi, intrik – intrik yang menegangkan. Walau terkadang banyak juga yang tidak masuk akal, seperti aksi Hunt ketika memanjat menara di Dubai dalam Rogue Nation. Dalam Film Misi yang tak mungkin Tom Cruise seperti tidak ada capeknya kuy, kaloborasi antara Hunt, Benji dan Luther bikin film ini makin oke.

Ihirr, siapa sangka jika Tom Cruise yang terkenal dengan aksi heroiknya di Mission Imposible dalam adegan-adegan berbahaya tanpa digantikan oleh stunt, adalah seorang anak laki-laki dimasa kecilnya pengidap disleksia dan sering berpindah-pindah sekolah yang membuatnya sering dibully. Merasa terancam Tom remaja menjadi suka berkelahi dan memukul siapa saja yang membullynya. Akhirnya Tom bisa bela diri. Namun karier nya dalam dunia film awalnya tak mulus, beberappa kali dia di tolak oleh produser karena badannya yang kurus. Namun Tom tak pernah patah semangat, sehingga di terima di hollywod, totalitasnya dalam bermain peran menjadikan filmnya sukses dan laku dipasaran.

Kemudian, saya ceritakan juga kisah Fisilmi Hamida penulis novel Canting yang kerap di bully karena ada tanda lahir diwajahnya. Tapi siapa sangka kini novelnya laku dipasaran dan dia melanjutkan pendidikannya ke Universita Bristol UK.

Banyak Tokoh korban bullyan dimasa depan menjadi orang yang sukses, “semoga kamu bisa sekeren Tom Cruse Nak” kata saya
Eh tapi jangan main film, tulis novel saja dan hafal Al Qur'an seperti mbak Fisilmi Hamidah


Share
Tweet
Pin
Share
12 komentar


Untuk saat ini media sosial  tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Segala aktiivtas manusia selalu terhubung dengannya. Adanya media sosial orang bisa menemukan keluarga atau teman yang dicari selama ini. Sanak family bisa bertegur sapa dalam satu grub bernama media sosial. Sayangnya banyak orang beranggapan media sosial hanya digunakan untuk hal-hal bersifat negatif. Apalagi ditambah dengan viralnya isu pelakor, serta reunian sebagai cikal bakal perselingkuhan.  Memang beberapa peristiwa yang sempat viral atau mampir ditime line kita menceritakan beberapa kejadian seperti seorang istri yang rela meninggalkan anak dan suami hanya demi cinta pertamanya yang ditemui semasa reunian, atau anak-anak Abege yang dibawa kabur dengan orang dibaru kenal melalui media sosial.
Banyak hal yang bisa dilakukan dalam bermedia sosial. Hal ini sepenuhnya terpulang dari sipenggunanya itu sendiri, mau dibawa kearah positif ataupun sebaliknya. Berikut manfaat media sosial yang menolong saya ketika saya benar-benar membutuhkan.


Pertama : Media Sosial Menambah Wawasan (Edukasi).


Manfaat media sosial khususnya facebook begitu terasa, saat saya melahirkan anak ketiga. Berlangsung pada tahun 2013. Waktu itu saya sangat membutuhkan informasi terkait ASI dan tumbuh kembang Anak. Dengan adanya facebook informasi yang didapat menjadi lebih mudah, dengan bergabung dalam grub seputar ASI dan tumbuh kembang anak. Dari informasi digrublah saya kemudian menjadi tahu akan pentingnya memberikan ASI ekslusif  hingga usia enam bulan, lalu dilanjutkan dengan pemberian MPASI handmade (buatan sendiri).
Jadi selama Adam anak ketiga saya telah makan, saya tetap harus mengusahakan MPASI handmade dan menjauhkannya dari makanan pabrikan termasuk cemilannya seperti biskuit  Mil*a dan s*n.  Ini sangat berbeda sekali dengan Anak-anak sebelumnya karena minimnya informasi serta manut dengan apa yang dibilangin orang-orang, bodohnya saya waktu itu, mencampurkan pemberian asi dengan sufor, juga memberikan MPASI diusia mereka yang baru 4 bulan, apalagi dengan yang instan.  Terkadang malah roti gabin saya siram dengan teh hangat buat anak-anak. Jika ingat itu saya selalu merasa bersalah dengan mereka berdua.
Ketika  Adam sudah MPASI saya jauhkan dari makanan pabrikan selama setahun termasuk tidak memberikan air teh juga MPASI NO Gula dan Garam (maunya sih sampe usia dua tahun bahkan lima tahun, hanya sering digoda dengan jajanan Abang dan Kakaknya). Kemudian ketika Adam demam, saya tidak buru-buru membawanya kedokter, selagi masih Asi, Adam saya gempur dengan Asi, dan memeluknya skin to skin agar panasnya turun untuk membuatnya terasa nyaman. Alaminya demam akan turun selama tiga hari, karena tubuh memilik anti body. Jika demam lebih dari tiga hari, berarti ada indikasi penyakit atau infeksi lain, maka harus segera dibawa kedokter.
Begitu juga saat beberapa hari dia tidak buang air besar ketika masih Asi elslusif, saya masih tidak khawatir karena masa tenggang anak tidak pup adalah 14 hari. Semua informasi tersebut saya dapatkan ketika shering digrub facebook yang notabanenya para admin adalah mereka yang ahli dibidangnya.
Perjuangan saya agar Adam medapatkan haknya berupa ASi hingga dua tahun serta MPASI buatan sendiri tidak sia-sia. Diumurnya yang sudah genap lima tahun, hingga detik ini saya belum pernah membawanya kedokter. Beberapa kali pernah demam, cukup dengan home treatment.  Untuk buat dia merasa nyaman, palingan saya hanya memberikan inzana. Dan yang paling saya suka dari itu adalah dia suka sekali makan sayur dan buah-buahan, segala jenis buah disantapnya. Kadang dia makan semangkok sayur bayam tanpa nasi.
                Cara saya ini juga nanti akan saya terapkan buat sikecil Khadijah, walau setelah melahirkan Khadijah, payudara saya membengkak dan puting yang luka, sehingga saat Khadijah ngAsi  saya hanya meringis menahan sakit. Melihat itu, suami manawarkan sufor, langsung saya tepis sebab Khadijah juga harus mendapatkan haknya berupa Asi ekslusif. Informasi agar bayi saya ketika lahir mendapatkan IMD juga dari grub ASI, karena saya akan operasi ceasar tentu kondisi masih dalam setengah sadar. Berkat saran salah seorang member digrub Asi yang pernah bekerja menjadi perawat penyambutan bayi, akhirnya baby Khadija juga medapatkan IMD ketika saya masih terbaring  diruang operasi.
                Bagi saya, facebook memberikan manfaat besar terhadap tumbuh kembang anak-anak. Menjadikan saya teredukasi. Apajadinya jika facebook hanya digunakan buat status lebay dan narsis. Manalah lagi minimnya referensi serta keterbatasan kesempatan untuk membaca. Tentulah dengan shering dan berbagi pengalaman digrub dapat menambah wawasan juga pertemanan.

Kedua : Media Sosial Menyelamatkan Hidup


Menjelang persalinan Khadijah kemarin, dengan Hb rendah hanya 8,2 dan dokter mengintruksikan agar menyetok dua kantong darah untuk persiapan operasi esok harinya. Malam itu kami bergelirya mencari darah golongan B+. Saya menelpon kakak  untuk mendonorkan darahnya, ternyata dia tidak bisa, Abang kandung juga sedang berlibur  bersama keluarga diluar kota. Keponakan juga baru sebulan lalu ikut aksi donor darah.
Kemudian suami menginformasikan di grub whatsapp grup (media sosial), mencari yang bersedia  mendonorkan darahnya dengan golongan darah b+. Tidak sampai satu jam, suami dapat waprian dari dua orang temannya yang bersedia membantu kami. Alhamdulilah keep dua orang dan kami langsung janjian bertemu di PMI malam itu juga.
Kalau seandainya kami tidak menggunakan media sosial, tentu akan sulit mendapatkan darah dengan segera. Kami akan disibukkan dengan menelpon kesana kemari mencari pendonor darah.

Ketiga : Media sosial Adalah Sarana Aktualisasi diri.


Setiap orang butuh pengakuan, ingin dikenal sebagai apa. Makanya perlu adanya aktualisasi diri. Bagi kaum lelaki  bentuk aktualisasi diri mereka bisa berupa bekerja sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki. Begitu juga perempuan pekerja kantoran, guru, dokter ataupun perawat, dapat mengaktualisasikan diri mereka dengan bekerja sesuai dengan bidangnya. Namun bagaimana dengan para Ibu yang memilih untuk menjadi Ibu Rumah Tangga  sepenuh waktunya dihabiskan mengurus keluarga. Tentu akan ada rasa jenuh yang melanda akibat rutinitas monoton didalam rumah. Bahkan Ibu rumah tangga, sebagian besar juga adalah orang-orang yang juga pernah mengeyam pendidikan diperguruan tinggi.
Maka disinilih letak pentingnya media sosial. Bagi yang memiliki hobi berdagang, tentu media. sosial dijadikan sebagai sarana untuk berjualan secara online. Penulis, blogger juga mempromosikan tulisan mereka melalui media sosial. Saya adalah ibu sepenuh waktu dengan empat orang anak. Media sosial saya gunakan untuk bisa terhubung dengan orang-orang menambah wawasan, mempromosikan tulisan juga keahlian dalam mendesain website.
Memang, tak bisa dipungkiri dibalik mudahnya komunikasi, informasi dengan sosial media ada dampak negatif yang juga sama besar dengan kemudahannya. Baik buruknya suatu teknologi, semua terpulang pada sipenggunanya itu sendiri. Semoga kita termasuk orang-orang yang bijak dalam menggunakan media sosial.

Share
Tweet
Pin
Share
14 komentar

Tekwan adalah kuliner khas Palembang yang paling dicari setelah empek-empek Palembang. Makanan yang terdiri dari campuran ikan dan tepung tapioka dengan bulatan kecil-kecil menyerupai bakso, dipadu dengan soun, irisan bengkoang dan jamur kuping juga udang, dengan aroma yang menggugah selera.  Saya adalah penggemar empek-empek Palembang apalagi tekwan. Kalau lagi musim hujan, makan-makanan berkuah bening seperti tekwan, bakso dll adalah hal yang paling diminati, karena  membuat perut terasa hangat.
                Jadi ceritanya, ownernya Kreasi Dapoer Mimih, open order 100 slot untuk pemesanan –2 H lebaran untuk bakso kriwil sebagai bahan utama membuat Tekwan. Karena saya pengemar tekwan, jadi kepengen dong, buat sendiri Tekwan. Lebarankan selalu identik dengan santan, maka masak yang bening-bening pasti banyak suka. Saya juga ikutan order bakso kriwil, yang bikin horee itu  diantar alamat pula sama ownernya bunda mimih -2 H lebaran.
                Karena perut udah neg dengan yang santan. Lebaran hari ketiga, bakso kriwil saya eksekusi. Oh iya, karena bengkoang nggak ketemu, saya gunakan stok yang ada di kulkas dengan penambahan jamur kupingn dan brokoli.


Berikut resep tekwan Bakso Kriwil ala Ummi Hafizah
Untuk ¼ kg bakso kriwil saya gunakan
1.      4 siung bawang merah (digiling halus)
2.       3 siung bawang putih (digiling halus)
3.       Segenggam udang basah , (digiling halus) (kalau tidak ada udang bisa diganti dengan ebbi)
4.       Jamur kuping, brokoli, daun sop dan bawang goreng

Cara membuat :

Pertama : tumis bawang putih, dan bawang merah yang sudah digiling halus, setelah tercium aroma bawangnya, masukkan udang yang telah di giling tadi. Setelah menyatu bawang dan udang, masukkan air (saya kira-kira saja sesuai keinginan untuk 5 porsi). Lalu masukkam bumbu halus (khusus bumbu tekwan).
Kedua : setelah mendidih, masukkan bakso kriwil juga bahan pelengkap lainnya. Tunggu beberapa menit, lalu matikan api. Tekwanpun siap dihidangkan.

                
Ternyata, bikin tekwan nggak serumit yang dibayangkan yaa .. mudah kok, apalagi bakso kriwil juga udah tersedia, jadi kita tinggal tambahin pelengkapnya saja, seperti bengkoang dan kawan-kawannya. Oh iya, satu lagi mengapa saya belinya sama bunda mimih, karena udah ada label halal dari MUI nya lho, jadi kita nggak perlu kuatir lagi. Kemudan tekstur baksonya juga kenyal dan lembut, itu menandalan baksi ikan kriwil tidak pakai pengeras atau bahan kimia lainnya. Dan khas ikan tenggirinya begitu terasa dilidah. Jadi tekwannya nendang abiss dahh …

                Selain untuk tekwan bakso kriwil juga bisa sebagai pelengkan masakan lainnya, untuk campuran mie instans juga sedaaapp. 



Oh iyaa, kalau mau order bisa hubungi ownernya langsung bunda mimih dan untuk wilayah Tanjungpinang tersedia di swalayan Al Baik Km. 8 Tanjungpinang.

Share
Tweet
Pin
Share
11 komentar
Older Posts

Penulis


Ibu lima anak, lulusan sarjana Pendidikan Bahasa Arab yang senang menulis, dan sekarang berprofesi sebagai ghost writer, content writer dan blogging mentor
Baca Selengkapnya >

: hafizhafizah32@gmail.com

: +62853 6423 8802


Komunitas


Yang Banyak Dibaca Bulan Ini

  • Menampilkan Blog Mobile Friendly Pada Blogspot
    Cara termudah agar tampilan blog anda mobile friendly adalah dengan mengatifkan fitur seluler dengan cara : 1. Masuk ke ha...
  • LOMBA MENULIS CERPEN DEADLINE AGUSTUS 2015
    Perlombaan menulis cerita pendek dengan tema “Damn! I’m in Love” sebagai rangkaian dari acara Psychofest (Psychology Festival) 2015. Peser...
  • Inilah Khasiat Kurma Muda Yang Belum Kamu Ketahui
    Dokumen Pribadi Kata orang, wanita hamil itu suka makan yang asem-asem seperti mangga muda atau kedondong. Namun sejauh pengalaman say...
  • Ingin Mendapatkan Uang Dari Blog? Begini Caranya
    Sejak postingan saya di facebook tentang penghasilan dari googe adsense, banyak yang bertanya bagaimana sih ngeblog itu bisa menghasil...
  • Ogura Batam : Cake Zaman Now Dan Kisah Sedih Dibaliknya
    Foto : rahayuasda Karena sedang hamil muda selera saya pun kepengen yang macam-macam. Apalagi gaweannya tiap hari melototin facebook, ...

Tulisan Terbaru

Categories

  • Blogging
  • Cerita Kehamilan
  • Curcol
  • Harbolnas1212/2017
  • Info Lomba
  • Jalan - jalan
  • Kehamilan
  • Parenting
  • Penulis Zana Now
  • Resep
  • Review
  • Storytelling
  • Tentang Saya

Facebook

Arsip Blog

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  March (1)
      • Kenapa Menulis?
  • ►  2024 (1)
    • ►  August (1)
  • ►  2022 (4)
    • ►  April (4)
  • ►  2021 (5)
    • ►  September (1)
    • ►  May (3)
    • ►  February (1)
  • ►  2020 (3)
    • ►  November (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2019 (31)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (7)
    • ►  August (4)
    • ►  July (7)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (38)
    • ►  December (5)
    • ►  November (9)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  April (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (89)
    • ►  December (11)
    • ►  November (9)
    • ►  October (12)
    • ►  September (8)
    • ►  August (9)
    • ►  July (11)
    • ►  June (9)
    • ►  May (3)
    • ►  April (8)
    • ►  March (7)
    • ►  February (2)
  • ►  2016 (21)
    • ►  August (1)
    • ►  July (11)
    • ►  June (4)
    • ►  May (1)
    • ►  January (4)
  • ►  2015 (28)
    • ►  October (1)
    • ►  July (25)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2013 (1)
    • ►  May (1)
  • ►  2010 (1)
    • ►  June (1)

Created with by ThemeXpose | Copy Blogger Themes