• Beranda
  • Tentang Saya
  • Kategori
    • Review
    • Curcol
    • Parenting
    • Lomba Blogging
  • Portofolio
  • Daftar Isi
  • Kontak

Rahayu Asda


Pernahkah kamu merasa stuck dalam hidup. Bosan dan jenuh karena rutinitas yang di jalani, itu-itu saja atau aktivitas terasa monoton. Atau kamu sedang berada dalam masalah dan nggak tahu harus mulai dari mana, sehingga yang kamu lakukan hanya berdiam diri. 

Dan, inilah yang aku rasakan kini. Jenuh dengan rutinitas sebagian sih yang aku rasakan, dan lebih tepatnya lagi ada suatu problem yang buat aku merasa stuck dan mendadak diam di tempat. Kadang aku nggak tahu harus memulai dari mana. Kepalaku terasa penuh dengan rencana-rencana, tapi tak ada action yang aku lakukan, hanya sebatas rencana yang berlarian di kepala.

Sebagai mood boosternya aku mencoba menulis. Menulis membuat aku bisa merinci urutan problem yang menari-nari dikepalaku. Banyak hal yang ingin aku ceritakan, banyak pula hal yang ingin aku keluhkan.

Menulis bagi sebagian orang mungkin hanya sekadar hobi, tapi bagiku, ini lebih dari itu. Menulis adalah cara untuk menyusun kembali kepingan pikiranku yang berantakan. Saat aku merasa dunia di sekelilingku terlalu bising, menulis menjadi tempatku untuk menemukan ketenangan.

Dalam kata-kata, aku bisa bersembunyi sekaligus mengekspresikan diri. Aku bisa jujur tanpa takut dihakimi. Kadang, menulis juga seperti terapi—aku bisa mengurai satu per satu emosi yang selama ini hanya berputar dalam pikiranku.

Namun, aku sadar, menulis bukan hanya tentang menuangkan isi hati. Aku ingin lebih dari sekadar menulis untuk diri sendiri. Aku ingin tulisanku bisa berarti bagi orang lain, bisa menjadi tempat mereka menemukan pemahaman, inspirasi, atau sekadar teman di saat sepi.

Karena itulah, aku memutuskan untuk kembali menulis di blog pribadi. Bukan untuk mencari validasi, tapi untuk membangun kembali kebiasaan yang pernah memberiku semangat. Aku ingin menulis tanpa takut salah, tanpa terlalu banyak berpikir apakah ini akan dibaca banyak orang atau tidak.

Aku ingin menulis—karena inilah caraku memahami dunia, memahami diriku sendiri.

Dan mungkin, di antara tulisan-tulisan itu, aku bisa menemukan kembali semangat yang sempat hilang.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

 

Begini Bedanya Hidup Di Kota Dengan Di Desa

 


                Saya lahir dan besar di Kota Kecil Tanjungpinang, kota yang kini menjadi ibukota Provinsi Kepulauan Riau. Karena sudah biasa tinggal di perkotaan dengan segala kemudahan fasilitas, apalagi sudah ada layanan online seperti gojek dan grab. Begitu juga ingin makan sesuatu tinggal pesan melalui aplikasi, juga belanja online dengan ongkos kirim yang relatif murah.

                Dan kini saya dihadapkan dengan kenyataan bahwa saya harus tinggal di desa, dan mengajar dipondok pesantresn di pelosok Sumatera Barat.  Pelosok, mengapa saya menyebutnya pelosok, sebab daerahnya masih susah sinyal seluler, jadi jangan mengharapkan untuk bisa browsing internet apalagi bermedsos ria sambil baca cerbung KBM. Aplikasi online ingin ada disini?, anggap saja hanya mimpi, karena angkutan umum juga tidak masuk di kampung ini. Transportasi sehari-hari hanya menggunakan motor. Letak kampung tempat saya tinggalsaat ini berada di lembah bukit barisan, hal itu yangmenyebabkan sinyal terhalang bukit dan sinyal seluler mengap-mengap. Dari jalan lintas sekitar delapan kilo meter Solok – Muaralabuh dan sekitar 80 kilometer dari Kota Padang ibu kota provinsi Sumatera Barat. Untuk bisa kesini jalannya cukup menguras adrenalin, dengan mendaki bukit yang kemiringannya sekitar 120 derajat, sisi kiri jalan adalah tebing dan sisi kanan jalan adalah jurang.   


                Enyahkan sifat manja, jangan lebay apalagi baper karena telah terbiasa dengan kemudahan fasilitas. Mau tidak mau, suka tidak suka kata-kata wonderwomen sepertinya bisa melekat pada diri emak blogger ini, wkwkwkw. Karena tiap hari mesti ngantar anak sekolah dengan motor melewati jalan bergelombang dan berliku.  Makanya teman-teman saya di asrama dulu tangguh-tangguh dan kuat mental, sebab alam Sumatera Barat sangat menantang dan mengajarkan agar kuat bertahan hidup. Duhhh segitunya ha ha ha.

                Nah, setelah sekian purnama hidup disini, maka saya mau tuliskan bedanya hidup didesa dengan dikota.

Pertama, Segi Ketenangan

Tinggal di desa lebih tenang dan nyaman tentunya sebab masih ada hutan, banyak sawah dan ladang serta pepohonan hijau, jadi udaranya sejuk dan adem, trus kalau mau mandi pagi hari, airnya seperti rasa air dalam kulkas sangking dinginnya. Nah, dengan dikota, tahu sajalah karena sudah penuh dengan rumah-rumah, pohon-pohon ditebang dan polusi udara dimana-mana. Tenang versi saya juga kebutuhan pokok buat makan sehari-hari bisa setengah dari harga kota, nggak terlalu pusing dengan harga-harga naik apalagi berita hoaxs yang bertebaran di medsos. Tentang virus corona juga orang kampung slow saja, masa pandemi dua tahun lalu itu ngga terasa banget di kampung.

 

Kedua, Susah sinyal




Susah sinyal dan sulitnya akses internet. Seperti yang saya bilang diatas tadi, dikampung ini susah sinyal. Hal ini karena kampung tempat saya tinggal berada di lembah dan dikelilingi perbukitan bukit barisan. Sinyal dari tower operator terhalang oleh bebukitan. Jadi jaringan di sini adalah jaringan GSM alias Geser Sedikit Mati. Beda dong dengan di perkotaan yang jaringannya sudah 4G, akses apasaja lancar jaya, bisa gunakan aplikasi apa saja.

 

Ketiga, keramahan penduduk

Meminta garam, bawang atau bumbu-bumbu dapur yang kebetulan sedang tidak ada dirumah ketetangga adalah hal biasa. Kalau lihat itu Saya jadi teringat kenangan masa kecil di Tanjungpinang dimana hubungan dengan tetangga sudah seperti saudara, biasa juga meminta bumbu dapur dan saling tukar-menukar makanan. Jika sekarang jangan harap akan bisa seperti itu di Kota, meminjam garam ke tetangga, kamu bakalan dicurcolin sama tetanggamu di grub curhat emak-emak di facebook ha ha ha.

Keempat, tamu langsung masuk kerumah

Di kampung itu tamu itu langsung masuk kerumah, baik laki-laki maupun perempuan walaupun misal suami lagi tak dirumah, ada yang datang nyampaian kabar begini atau ada jemputan undangan. Maka suami pesan selalu kunci pintu, kalau suami tak dirumah dan ada tamu, lihatnya dari jendela saja wkwkwkw.

Tinggal di kota maupun didesa masing-masing ada istimewanya, Namun terkadang satu sisi jiwa manusia juga butuh yang namanya ketenangan, maka solusianya memang membangun rumah dipedesaan wkwkwkkw. Ngayal dot com akyuuuuuu

 

 

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Perutku terasa perih dan nyerinya hingga keulu hati. Mataku terpejam menahan sakit. Kucoba perlahan mengisi nasi agar perutku tidak kosong juga untuk mengurangi perih. Huff, maagku  lagi-lagi kambuh, rasanya Aku benar-benar tak berdaya dan  malam itu, Aku merasa kesakitan yang cukup menyiksa, belum lagi sikecil Khadijah yang rewel karena batuknya tak kunjung membaik. Sejak Khadijah batuk disertai demam, gadis kecilku ini selalu minta digendong dengan durasi menyusui yang semakin sering.

Setelah melahirkan anak keempat, Aku sering mudah kelelahan, jika mulai lelah disertai kurang minum, maka Aku akan kesulitan bernafas. Aku hanya bisa berbaring mengurangi sesak. Aku juga merasakan nyeri dilutut (ah … seperti sudah lanjut usia saja Aku ini), tengkuk dan pundak sering sakit, bisa jadi kolestrol atau tensi  tinggi, nyeri perut sebelah kanan dan berbagai macam keluhan yang membuat Aku merasa tak berdaya.
Seorang Ibu tetaplah Ibu, sesibuk apapun, seletih apapun kondisinya tak ada hari libur baginya.  Karena itu muncul ungkapan yang mengatakan "Ibu dilarang sakit". 

Aku mulai merenung tentang kondisi fisikku yang rentan, Aku punya amanah  anak-anak yang harus dibesarkan. Demi mereka Aku harus kuat. Penyakit harus diobati, dilawan dan jangan dikeluhkan. Mentorku dikelas healing mengatakan “90% penyakit berasal dari pikiran, 10% adalah makanan”.  Dalam hal ini pikiran memberi pengaruh besar, terhadap kondisi fisik seseorang. Seperti kanker bermuara dari emosi negatif berupa makan hati menahun atau penyakit ginjal disebabkaan kekecewaan, rasa gagal, rasa malu yang ditekan dan perasaan tak ingin hidup lebih lama.  Ketika kita menghimpuun emosi negatif dalam jiwa, justru itu akan kembali kediri sendiri. Nah, siapa lagi yang akan bertanggung jawab terhadap diri kalau bukan kita sendiri. Oleh karena itu, berpikiran positiflah agar fisik menjadi sehat.

Mengelola pikiran agar terus berpikiran positif nyatanya tidak mudah. Apalagi untuk berprasangka baik kepada orang lain. Terkadang sifat-sifat negatif dalam diri seperti iri, dengki, berburuk sangka, kurang sabar telah tertanam sedari kecil dan melekat dialam bawah sadar, pastilah sulit dirubah. Tetapi sesulit apapun harus dilakukan jika ingin berubah agar tubuh menjadi sehat. 

Hingga ketika Ramadhan menyapa kembali, bulan seribu kemuliaan dimana setiap amal sholeh dilipat gandakan. Aku kembali menyusun rencana memperbaiki amalan-amalan yaumiyah sembari merenungi kejadian-kejadian beberapa tahun kebelakang juga tentang berbagai masalah yang Aku hadapi seperti penyakit yang tak berkesudahan. Akhirnya Aku bertemu benang merah dari semua problem itu, semua sesak yang terus menghimpit, fisik yang mudah sakit. Aku sadari penyebabnya adalah  selama ini Aku kurang bersyukur atas apa-apa yang telah Allah beri, tepatnya Aku tak pernah bersyukur, selalu saja mengeluh dan merasa kurang. Sifat melankolisku yang suka menetapkan standard tinggi dalam sebuah pencapaian, hingga Aku lupa dengan kata syukur.  

Kemudian Aku ingat Allah berfirman dalam surat Ibrahim ayat 7 :
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambahkan (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azabku sangat pedih."

Masyaallah, sungguh betapa Aku telah lalai selama ini. Moment Ramadhan kali ini Aku harus berubah, Aku mulai dengan terapi syukur. Bukankah Ramadhan  adalah bulan latihan. Aku memulai dengan syukur, bersyukur kepada Allah sebab telah mempertemukan Aku pada Ramadhan kini. Bersyukur dengan keadaanku saat ini. Bersyukur masih diberi tempat berteduh, bersyukur anak-anak sehat. Berikut beberapa amalan yang menjadi target amalan harian yang  mesti dikerjakan selama Ramadhan :

Pertama : Terapi Syukur

Gambbar : pinters

Hal pertama yang Aku lakukan saat bangun pagi, Aku bersyukur Allah memberi kesempatan hidup. Bersyukur Allah mempertemukanku dengan sseseorang yang menyebalkan, agar Aku dapat belajar kesabaran. Dan berbagai  keadaan yang membuat Aku harus tetap bersyukur.

Kedua : Perbanyak Membaca Alqur'an


Ramadhan adalah bulan dimana Alqur'an diturunkan. Membaca Al qur'an pada bulan ramadhan akan diberi pahala berlimpah oleh Allah swt . 
Rasulullah Shalallahu’alai wasalam bersabda :
“Barangsiapa yang, satu huruf dari Al Qur’an, maka  iya mendapatkan satu kebaikan  dengan huruf itu dan satu kebaikan akan ddilioat gandakan menjadi sepuluh. Aku tidak mengatakan aliflammimsatu huruf tetapi alif satu huruf lam satu huruf dan mim satu huruf". (HR Turmizi)

Ketiga : Mendirikan Qiyamulail

gambar : pinters

Menjelang sahur adalah waktu yang  tepat untuk menegakkan qiyamulail berupa sholat tahajut, baca qur’an dan berdzikir. 

Keempat : Memperbanyak sedekah

Setiap yang bersedekah pada bulan ramadah, pahalamya Allah lipat gandakan.

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)


Empat point diatas adalah targetku yang harus Aku capai selama Ramadhan tahun ini, dengan harapan aku bisa istiqamah mengerjakan amalan -amalan harian tersebut dibulan-bulan selanjutnya. Dan yang paling terpenting Aku harus terus bersyukur kepada Allah dalam kondisi apappun. Sebab bersyukur adalah terapi menyembuhkan sakit fisik maupun psikis.

Pun begitu juga saat membeli keperluan lebaran buat keluarga, Aku adalah emak rempong yang punya empat anak. Sejak mobil kami ditarik oleh pihak leasing Aku jarang sekali keluar rumah. Ataupun jika anak-anak dibawa berbelanja ke Mall, mereka malah berlarian kesana kemari. Bukannya belanja, Aku malah sibuk mengejar mereka. Dan kini Aku sudah jarang lagi berpergiian, walauppun begitu Aku tetap bersyukur masih tetap bisa berbelanja keperluan lebaran, seperti baju lebaran buat anak-anak secara online kalau bukan di shoope.co.id. Shopee.co.id adalah e-comerce atau pusat perbelanjaan secara online  terbesar dan tersebar keseluruh Asia Tenggara hingga Taiwan dan berkantor pusat di Singapore. 


Pada  edisi lebaran kali ini, shopee punya banyak promo seperti Big Ramadhan Sale dengan banyak diskon dan gratis ongkir tanpa minimum pembelian. Satu hal bikin Akutuh senang belanja di shopee karena bisa belanja beberapa produk hanya pada satu toko dan itu manghemat ongkir. Aiiiih senangnya belanja di shoope :-) 

Terhitung dua pekan lebih Aku komitmen terapi syukur dan berpikiran positif. Berasa ada banyak perubahan dalam diri yang Aku rasakan. Hatiku jadi lebih tenang, tidak gampang kesal dan su''udzon dengan orang.  Hatiku jadi lebih plong, hilang sesak  dan Aku mulai mengurangi keluhan. Alhamdulillah Aku merasa menjadi orang yang beruntung dan bahagia. Seperti lirik lagu D'massive, “Syukuri apa yang ada, Hidup adalah anugerah, tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik"

cayooooo :-) 





     Salam hangat,


Share
Tweet
Pin
Share
15 komentar
Day3 Ramadhan

"Bersantab sahurlah karena dalam sahur ada keberkahan"

Bulan Ramadhan, bulan mulia tersimpan banyak keberkahan. Banyak amalan sunah pada bulan Ramadhan diantaranya adalah makan sahur.

Rasulullah menganjurkan umatnya untuk makan sahur karena padanya banyak keutamaan diantaranya :

Pertama :
Makan sahur sebagai bukti ketaatan pada Allah subhanawata'ala.

Kedua :
Makan sahur, akan membedakan Kita dengan umat lainnya.

Ketiga :
Makan sahur menjadikan Kita kuat beribadah dan beraktivitas selama masa berpuasa seharian penuh

Keempat :
Makan sahur, memberi kesempatan untuk menegakkan qiyamulail.

*******

Sejak anak-anak mulai berpuasa, Saya mulai bangun lebih awal untuk menyediakan makan sahur.
Apalagi ketika anak nomor dua bilang kalau mau makan sup ketika sahur pertama.

Jadideh, Emaknya mesti bangun lebih awal untuk menyiapkan makan sahur juga  teh hangat.

Memasaknya pun harus cepat, secepat kilat, ibarat makanan cepat saji yang dimasak dalam waktu singkat.

Jam 3 Saya bangun, lalu ambil wudhu, kemudian kedapur buat eksekusi sup ikan juga telur dadar.
Ikan yang dimasak adalah ikan kaci yang sudah dibersihkan dan dipotong kecil-kecil beserta bumbu lainnya dan telah disiapkan pada petang hari sebelumnya.

Jadi, malam itu Saya hanya tinggal menumis bumbu berupa bawang putih plus merica kemudian memasak sup ikan juga membuat telur dadar.

Sengaja supnya dibanyakin dan Saya buat menjelang sahur karena paginya bisa buat sarapan Baby Khadijah.

Hari selanjutnya juga akan begitu, membuat sup atau menumis sayuran. Semuanya dimasak serba cepat secepat menu cepat saji.

Jadi, menu cepat saji tak melulu identik dengan ayam goreng, kentang goreng jugs burger
Menumis sayuran, membuat sup ikan dan telur dadar juga menu cepat saja ala emaknya Khadijah 🙂 🙂

#ChallengeRamadanBerbagi2
#CRB2
#InfinityLovink
#RabuSedap
#Day3

Gambar : pixabay
Share
Tweet
Pin
Share
12 komentar



#Day 2
#Target Selama Yang  Akan Dicapai Selama Ramadhan.
Siapa yang hari ini lebih baik dari pada hari kemarin maka dialah orang yang beruntung. 
Siapa yang harinya sama dengan hari kemarin maka dia adalah orang yang merugi.
Ramadhan adalah bulan mulia yang di istimewakan Allah dari pada bulan-bulan lainnya. 
Segala amalan  baik yang dikerjakan pada bulan Ramadhan akan dilipat gandakan pahalanya. 
Adalanya perintah untuk berpuasa selama satu bulan penuh dibulan Ramadhan  oleh Allah agar kita sebagai hambanya menjadi orang-orang bertaqwa. 
Ramadhan juga disebut sebagai bulannya Al Qur’an sebab pada bulan itu Al Qur’an diturunkan. 
Juga pada penggalan ketiga Ramadhan. 
Ada satu malam istimewa yang bernama malam lailatul qadar yang sebagain ulama berpendapat bahwa malam tersebut turun pada malam ganjil di Bulan Ramadhan.
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik daripada seribu bulan. 
Maka sebagai seorang Muslim sepantasnyalah berusaha untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Sungguh banyak amalan dan pahala yang diberikan Allah pada bukan Ramadhan. 
Jadikanlah Ramadhan sebagai bulan latihan.
Melatih diri untk bisa meredam emosi, juga hawa nafsu. 
Sebab saat Ramadhan setan dan iblish dibelenggu.  
Sehingga amalah su’u yang kita lakulan adalah murni dari dalam diri kita sendiri. 
Oleh karena itu manfaatkan moment Ramadhan sebagai bulan latihan untuk memperbaiki diri juga ibadah agar ketika hari kemenangan datang hati ini menjadi fitri atau suci.
#Karena Ramadhan adalah bulan mulia juga bulan latihan. 
Maka target Saya saat Ramadhan kali ini :
 #Bisa mengkhatamkan Al qur’an selama ramadhan. 
Hal itu yang tidak pernah sukses pada Ramadhan-ramadhan sebelumnya ada saja berbagai alasan hingga mentok di juz – juz belasan. Masyallah jika mau sukses tak boleh banyak alasan. Iya khaann.. Iya khaaan 
Apalagi anak dijadikan alasan tidak dapat berbuat kebaikan.
 Masyallah ampuni hamba yang dhiof ini Ya Allah.
#Terapi Syukur.
Banyak hal yang telah dilalui dalam hidup ini. 
Suka dukanya adalah cara agar diri tertempa. 
Segala kekacauan pikiran dan hal-hal rumit yang terus menari-nari dalam pikiran, membuat saya selalu merasa apa yang  Saya raih belumlah sempurna. Dan hal itu sungguh menyesakkn dada hingga Saya menyadari bahwa selama ini Saya selalu tidak bersyukur terhadap apa yang telah diraih dan sedang dihaapi.  
Makanya pada moment Ramadhan ini Saya harus melatih diri menjadi  pribadi yang selalu bersyukur dalam kondisi apapun.
#Target bisa ikut challenge ini denga menulis 300 kata setiap hari.


.
#ChallengeRamadanBerbagi2
#CRB2
#InfinityLovink
#SelasaTipsAndTrik
#Day2
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar

Beberapa hari  terakhir ini ada yang sedikit mengganjal dipikiranku, perihal pelajaran Anak-anak disekolah. Sebenarnya bukan saja soal pelajaran namun hal ini juga menyangkut wali kelas anak-anak. Jadi kisahnya begini. Kedua anakku kan tahun ini sama-sama duduk dibangku kelas tiga. Mengapa mereka bisa setingkat sebaab jarak umur terpaut hanya satu tahun.(sebenarnya soal ini pembahasanya panjang lagi, nanti dilain kesempatan akan kutulis kisahnya).

Sulung atau Sikakak dikelas 3A sementara Sang Adik, atau Sinomor dua dikelas 3B. Walikelas 3A masih muda, terpaut beberapa tahun dibawahku, sementara walikelas 3B seorang Ibu guru yang hampir mendekati masa pensiun. Soal komunikasi dan cara belajar tentu berbeda antara bu guru muda dan bu guru yang hampir pensiun. Dari segi kumunikasi contohnya, Wali kelas 3 A punya inisiatif membuat whatsapps grub khusus orangtua murit kelas 3 A. Segala informasi perihal libur, ujian dan lain-lain untuk mengingatkan kembali di informasikan di grub WA, begitu juga jika anak tidak masuk sekolah bisa meminta izin cukup melalu pesan  whatsaaps ataupun via telpon.   

Sementara Wali kelas 3B, tidak membuat whatsapps grub, jika anak izin ataupun sakit tetap orang tua harus membuat surat izin kesekolah dengan menyertai amplop. Jika begini jadi ingat jaman sekolah dulu . Belum lagi, jika ada masalah-masalah Anak-anak disekolah, jumpa dengan guru B jadi bikin Aku agak sedikit keki, di ajak ngobrol nya hanya sambil jalan, jadi bikin Aku rada gimana gitu, seingatku belum pernah Aku di persilahkan duduk oleh walikelas B. Karena agak kurang komunikatif , jadi soal pelajaran anak-anak Aku bertanya ke gura A via Wa. Termasuk pelajaran soal pembagian seperti ini :

Akupun Wa ke guru A. Barangkali oleh Wali kelas A disampaikan ke walikelas B. padahal niat hati mau nanya saja, mengapa baru kelas tiga sudah jauh pelajaran pembagian. Nyatanya pertanyaanku via wa ke guru A berbuntut panjang. Gegara Wa itu Sinomor dua dikeluarkan dari kelas setiap pelajaran matematika. Dengan alasan nanti “ortu Atqa akan komplen”.  Sekali, duakali hingga kali ketiga setiap pelajaran matematika Atqa dikeluarkan dari kelas, Akupun menemui walikelas B, guna meminta penjelasan mengapa Atqa dikeluarkan dari kelas saat pelajaran matematika. 
Siang itu,saat anak-anak lagi belajar Aku diperlisahkan masuk dikelas,. Tanpa ada angku buat kududk, sambil berdiri Aku bertanya mengapa Atqa dikeluarkan dari kelas ketika pelajaran matematika.

“Maaf Bu, Saya mau Tanya, kok Anak Saya dikeluarkan dari kelas saat pelajarn Matematika” Tanyaku
“Tapi awak komplen nanti, Anak-anak dari dulu memang  Saya ajarkan begitu bla..bla blaa jelasnya”
“Sayakan hanya bertanya bu, bukan komplen’ Jawabku
“Kalau memang bertanya, mengapa awak tak Tanya langsung ke Saya” jawab beliau lagi

Akupun membantin 

“Duh bisa panjang masalahnya jika Aku jawab terus pertanyaan ibuk tua ini 
Akhirnya aku meminta maaf, dan tetap meminta sinomor dua masuk saat pelajaran matematika. Selesai menemui  walikelas B, Aku jadi berpikir  baru saja satu matapelajaran Aku protes berakibat anaku dikeluarkan dari kelas, apalagi jika semua mata pelajaran, bisa-bisa Anaku tak masuk kelas. 



Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Older Posts

Penulis


Ibu lima anak, lulusan sarjana Pendidikan Bahasa Arab yang senang menulis, dan sekarang berprofesi sebagai ghost writer, content writer dan blogging mentor
Baca Selengkapnya >

: hafizhafizah32@gmail.com

: +62853 6423 8802


Komunitas


Yang Banyak Dibaca Bulan Ini

  • Menampilkan Blog Mobile Friendly Pada Blogspot
    Cara termudah agar tampilan blog anda mobile friendly adalah dengan mengatifkan fitur seluler dengan cara : 1. Masuk ke ha...
  • LOMBA MENULIS CERPEN DEADLINE AGUSTUS 2015
    Perlombaan menulis cerita pendek dengan tema “Damn! I’m in Love” sebagai rangkaian dari acara Psychofest (Psychology Festival) 2015. Peser...
  • Inilah Khasiat Kurma Muda Yang Belum Kamu Ketahui
    Dokumen Pribadi Kata orang, wanita hamil itu suka makan yang asem-asem seperti mangga muda atau kedondong. Namun sejauh pengalaman say...
  • Ingin Mendapatkan Uang Dari Blog? Begini Caranya
    Sejak postingan saya di facebook tentang penghasilan dari googe adsense, banyak yang bertanya bagaimana sih ngeblog itu bisa menghasil...
  • Ogura Batam : Cake Zaman Now Dan Kisah Sedih Dibaliknya
    Foto : rahayuasda Karena sedang hamil muda selera saya pun kepengen yang macam-macam. Apalagi gaweannya tiap hari melototin facebook, ...

Tulisan Terbaru

Categories

  • Blogging
  • Cerita Kehamilan
  • Curcol
  • Harbolnas1212/2017
  • Info Lomba
  • Jalan - jalan
  • Kehamilan
  • Parenting
  • Penulis Zana Now
  • Resep
  • Review
  • Storytelling
  • Tentang Saya

Facebook

Arsip Blog

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  March (1)
      • Kenapa Menulis?
  • ►  2024 (1)
    • ►  August (1)
  • ►  2022 (4)
    • ►  April (4)
  • ►  2021 (5)
    • ►  September (1)
    • ►  May (3)
    • ►  February (1)
  • ►  2020 (3)
    • ►  November (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2019 (31)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (7)
    • ►  August (4)
    • ►  July (7)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (38)
    • ►  December (5)
    • ►  November (9)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  April (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (89)
    • ►  December (11)
    • ►  November (9)
    • ►  October (12)
    • ►  September (8)
    • ►  August (9)
    • ►  July (11)
    • ►  June (9)
    • ►  May (3)
    • ►  April (8)
    • ►  March (7)
    • ►  February (2)
  • ►  2016 (21)
    • ►  August (1)
    • ►  July (11)
    • ►  June (4)
    • ►  May (1)
    • ►  January (4)
  • ►  2015 (28)
    • ►  October (1)
    • ►  July (25)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2013 (1)
    • ►  May (1)
  • ►  2010 (1)
    • ►  June (1)

Created with by ThemeXpose | Copy Blogger Themes