Emak-emak rempong yang seperti saya, paling demen ngajak anak-anak kesini. Anak-anak girang, emaknya pun senang. Gimana nggak senang emaknya, kalau emaknya bisa khusuk berselancar di dunia maya, tanpa ada gangguan dan hambatan apalagi suara, tangis, ketawa anak – anak habis berantem terus damai lagi.
Ini kisah kunjungan kami sebelum
Ramadhan kemarin. Kunjungan kedua ke Perpustakaan Daerah Provinsi Kepri.
Seharian anak-anak ngetem di Perpustakaan tanpa keluhan apalagi ingin cepat
pulang. Kebanyakan kita kan nih mak, sering ngajakin anak-anak main ke time
zone, atau arena bermain anak. Jika bawa anak-anak ke arena bermain nggak
bakalan cukup uang limapuluh ribu untuk beli
koin. Di tambah lagi, emaknya yang ngos-ngosan ngawasin anak-anak kesana
kemari. Seperti saya yang punya tiga pasukan dengan tiga keinginan permainan
yang berbeda. Mata saya sibuk ngawasin anak-anak, kuatir hilang karena arena
permainan penuh sesak dan ramai pengunjung. Lain ceritanya jika anak-anak di
bawa mengunjungi Perpustakaan, akan banyak manfaat terhadap kita para emak
maupun buat anak-anak.
Perpustakaan Daerah Provinsi dikenal dengan perpusda Muhammad Yusuf
Ahmadi, di resmikan oleh Plt Gubernur provinsi Kepri Bapak Nurdin Basirun, pada
Jum’at 20 Mei 2016. Menempati bekas
gedung kantor gubernur lama yang terletak di jalan Basuki Rahmat Tanjungpinang.
Bekas kantor Gubernur lama ini di sulap
menjadi perpustakaan yang nyaman, agar para pengunjung dapat menjadikan
perpustakaan ini sebagai tempat membaca, berpikir dan berinovasi kerenkan.









