Cita-cita yang tinggi,
mesti di barengi dengan tekad kuat. Apalagi untuk menjadi seorang penulis haruslah konsisten
menulis. Seseorang disebut penulis karena menulis dan punya karya. Saat baru
memiliki anak pertama, aku masih sempat menelurkan karya, berupa antalogi
cerpen, menyusun kamus anak empat bahasa. Tapi seiring berjalannya waktu,
kelahiran anak kedua, dan ketiga aku mulai tertidur dan lupa akan mimpi menjadi
seorang penulis. Tahun 2012 aku mulai ngeblog, tapi karena tidak konsisten dan
belum bergabung pada komunitas penulis, maupun bloger, mimpi untuk menjadi seorang
penulislagi-lagi menguap.
Seandainya dulu
ada facebook, twiter dan media sosial lainnya. Sebelum cerita soal seluk beluk
job review, sedikit disini Aku akan cerita tentang pengalamanku mengenal dunia
kepenulisan, atau bahasa teman-teman penulis, dunia literisasi.
Setamat dari
Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungpinang tahun 1999, oleh Abang yang saat itu
kuliah di Universitas Andalas, Aku di daftarkan di Madrasah Aliyah Program
Khusus Kotobaru Padang Panjang. Sengaja saat itu Abang mendaftarkanku pada
jurusan program khusus keagamaan, karena siswa jurusan tersebut wajib tinggal
diasrama. Dengan melalui serangkaian test, akhirnya aku lulus dan di terima pada
sekolah Mdrasah Aliyah Kota Baru Padang Panjang Sumatera Barat. Sebuah Sekolah yang terletak di tepi jalan lintas Sumatera, dengan pemandangan yang indah, berhawa sejuk karena berada pada dua kaki gunung, Merapi dan Singgalang.
![]() |
| Images : anekawisata.com |
Siapa yang tidak kenal dengan
Bintan. Sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Kepualauan Riau dan terkenal dengan destinasi wisata bertaraf
Internasional. Gugusan pasir putih di tepi pantai menjadikan pantai – pantai dikabupaten
Bintan selalu ramai di kunjungi oleh wisatawan lokal maupun internasional. Seperti
pusat wisata Lagoi, yang menjadi pusat wisata andalan Provinsi Kepulauan Riau.
Sebelum pusat wisata Lagoi di buka, wisatawan lokal maupun internasional lebih
dahulu mengunjungi pantai Trikora yang terletak di desa Malang Rapat Kecamatan
Gunung Kijang Pulau Bintan.
Memiliki buah hati adalah dambaan
semua orang, begitupun juga dengan saya. Sebulan setelah menikah, Alhamdulilah
Allah menitipkan amanah kedalam rahim
saya. Seperti kebanyakan wanita hamil pada umumnya, yang mengalami masa-masa
mual, muntah, pusing, itu adalah suatu
kewajaran. Hingga pada tanggal 24
September 2008, bertepatan tanggal 24 Ramadhan, buah hati kami yang pertama,
seorang putri cantik lahir kedunia dengan persalinan Sectio
Caesarea, di bantu oleh dokter Basit SpOG di Rumah Sakit
Angkatan Laut Tanjungpinang. Ibu mana sih yang tidak ingin melahirkan secara
spontan/normal, namun karena pada setelah bukaan lima, bukaan lahir tidak
bertambah, akhirnya dokter memutuskan untuk mengambil tindakan operasi. Dengan
berat hati saya menandatangani surat persetujuan operasi, hal itu menandakan
pengalaman saya operasi untuk ketiga kalinya.
Buat para Ibu, Bunda, Emaks pernahkah kalian merasa iri dengan ibu-ibu
yang nyuapin anaknya makan nasi pake sambal pedas, terus si anak makan dengan
lahapnya. Kalau iya berarti jawabnnya sama kek saya, saya juga iri he … Lalu, jadi bertanya-tanya gimana
ya , cara agar anak – anak bisa juga ikut makan sambal. Sebab, jika anak-anak
pada nggak doyan sambal, mau nggak mau, para ibu pasti bikin lauk pauknya dua
jenis, untuk orang dewasa dan anak-anak. So pasti, untuk anak-anak yang nggak
ada sambalnya. Kalo misalnya lagi masak ayam goreng atau ikan goreng, nggak
terlalu ribetlah tinggal misahin dengan yang nggak ada sambalnya. Nah, kalau timenya pak suami request ikan
asin sambal cabe hijau plus pete di tambah lalapan pucuk ubi. Ajiiib,…pak
suami bakal kringatan makan sambal cabe hijaunya, apalagi dipadukan dengan bumbu
cinta. Semakiiiiin berbunga-bunga hati emak lihat piring pak suami kinclong walaupun belum di basuh.
Namun, bagaimana dengan anak-anak yang nggak doyan sambal?, ribetkan, mana
maulah mereka makan ikan asin apalagi pete. Jadi Emak mau tak mau, membuat dua
jenis lauk pauk untuk si kecil juga. Kalua saya sih, paling yaa, dadar telur buat anak-anak. Eee, tapi yang
bikin repot itu, jika silaturahmi dirumah sodara atau teman. Teruss, saat di tawarin
makan, nggak mungkin dong kita request lauk pauk pilihan anak-anak tanpa ada
sambalnya.
Terkadang, adalagi nih yang paling bikin para emak stress berat adalah
soal aksi “GTM” alias Gerakan Tutup Mulut, yang di lakukan anak – anak pada
saat akan makan. Ada saja alasan mereka untuk tidak makan nasi, membuat emak
pusing tujuh keliling. Barangkali ada hubungannya ya antara doyan sambal dengan
yang tidak doyan. Kita yang dewasa aja, kalo makan nggak pake sambal sama
sekali pasti hambarkan rasa makannya kita. Begitu juga dengan anak- anak yang nggak
doyan sambal, makanya mereka sering pasang aksi GTM. Anak-anak yang doyan sambal mah,
sambal ikan asin lewaat. Lihat adik ipar yang uploud fhoto menu masakannya
untuk makan siang, jadi mupeng, karena full sambal lado. Anaknya yang
berusia dua tahun doyan sambal habisss.
![]() |
| Images : google |
“Asyiiikkk,
Paman Hadi datang,” teriak Teguh gembira.
“Ayo
Paman, kita segera berangkat,” rayu Teguh tak sabaran..
“Eiitt,
sabar dulu sayang”, ucap Bunda Teguh dengan lembut
“Bunda
akan membuatkan minum dulu untuk Paman Hadi dan Mira,” ujar bunda nya lagi.
Setelah
selesai mengobrol dengan Ayah dan Bunda Teguh, mereka pun berpamitan, dan tak
lupa Bunda Teguh menitipkan oleh-oleh buat Nenek di desa.
“Guh,
Kamu jangan nakal ya di rumah Nenek.” Pesan bunda Teguh.
“Iya,
iya Bunda,” jawab teguh hormat.
“Ayo
Guh, kita berangkat.”
“Lets
go,” teriak Teguh dan Mira bersahutan.
Paman
Hadi adalah adik ayah Teguh yang paling kecil. Setamat kuliah, Paman Hadi
langsung di terima mengajar di Sekolah dasar swasta sebagai guru olah raga.
Sementara Mira adalah sepupu Teguh, anak dari Bibi Hafsah adik Ayah Teguh yang nomor
dua. Teguh dan Mira memang sudah akrab sejak dari kecil karena usia mereka hanya
terpaut satu tahun. Teguh duduk dinagku kelas 5 sementara Mira kelas 4 sekolah
dasar. Setiap libur sekolah, Teguh dan Mira sering di ajak untuk menghabiskan
liburan di rumah Nenek. Maka tak heran jika libur kali ini mereka sangat
bersemangat. Sebab Teguh dan Mira telah mempunyai teman-teman di desa, seperti Andi,
Nisa dan Hafiz. Namun ada satu hal yang membuat mereka begitu bergairah kerumah
Nenek, karena mereka telah membuat rencana untuk mengisi liburan.
![]() |
| Images : Google |
Suatu ketika
di sebuah negeri tinggalah seorag tukang kunci yang mahir. Namanya terkenal
hingga kepenjuru negeri. Banyak orang yang datang kepadanya dan mengakui
kemampuannya membuat anak kunci. Tak ada lubang pintu ataupun gembok yang tak
dapat di bukanya. Tak ada ikatan yang dapat di tembusnya. Segala macam kunci
mampu dibuatnya. Tak heran, setiap hari rumahnya selalu di penuhi oleh
orang-orang yang meminta bantuannya untuk membuat anak kunci.
Sayang, lambat
laun kemasyurannya itu membuatnya sombong, Setiap kali ia berhasil membuka
kunci yang tertutup, ia selalu sesumbar, “lihatlah aku, tak ada satupun kunci
yang tak dapat kubuka. Anak kunci
buatanku paling hebat dan tak ada yang menandinginya!” Tangannya mengangkat
tinggi-tinggi serenceng anak kunci yang terikat pada gelang-gelang besi.
Gemerincing besiberadu terdengar di sela-sela tawa si Tukang Kunci.”Akulah siu
Raja KUnci …”
Musim terlah
berubah, waktu telah berganti, namun kesombongan itu yang sering di pamerkannya
semakin menjadi-jadi. Walaupun mengakui kehebatannya, tapi orang-orang tidak
suka dengan kesombongan yang sering di pamerkannya. Bahkan kini si tukangkunci
itu semakin jumawa. Ia mulai mengaggap dirinya tukang kunci paling hebat
seluruh dunia. “Ayo … ayo … siapa lagi yang butuh bantuanku. Tak ada lubang
kunci yangtak dapat ku tembus. Tak ada rantai yang tak dapat ku lepaskan,”
ujarnya menepuk dada.










