Saya lahir dan
di besarkan di tanah melayu, Kepulauan Riau bernama, sebab terdiri dari beberapa pulau. Walaupun begitu,
saya masih tetap keturunan Minang dan berdarah Minang. Karena itulah di tahun
1999 saya terdampar di asrama putri , Madrasah Aliyah Program Khusus di desa
Koto baru Padang Panjang. Letak sekolah kami sangat strategis
di tepi jalan lintas sumatera. Tepat dikaki dua Gunung, Merapi dan Singgalang.
Abu barelang
yang keluar dari mulut gunung Merapi, itu sudah jadi hal yang biasa. Karena
kami selalu menyaksikannya setiap pagi.
Di sana saya belajar kitab kuning dengan tulisan arab yang tidak
berbaris, ditambah padat nya kegiatan asrama. Terkadang sering muncul juga
persaan jenuh, apalagi jauh dari keluarga. Jika sedang merasa seperti itu, saya
langsung menuju belakang asrama , duduk di tangga menghadap tabek (kolam
ikan) sambil menikmati indahnya
pemandangan gunung Singgalang secara dekat. Tampak pula para petani dan
hamparan kebun wartel yang berjejer. Sungguh pemandangan itu membuat rindu keluarga
terobati.








